ARTICLE AD BOX
Bibit itu diproduksi oleh Kelompok Tani Dharma Kerti, Banjar Belatung, Desa Menanga, Kecamatan Rendang, dari demplot seluas 4 hektare dan dari Subak Rendang Sipon, Desa/Kecamatan Rendang seluas 3 hektare.
"Bibit sudah disiapkan, masih menunggu proses pengeringan agar siap tanam di 200 hektare," jelas Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah, di ruang kerjanya, Jalan Ngurah Rai Amlapura, Kamis (2/1).
Siki Ngurah mengatakan, demplot 4 hektare di Kelompok Tani Dharma Kerti itu, sebenarnya menghasilkan 20 ton, dan dari Subak Rendang Sipon seluas 3 hektare menghasilkan 15 ton, total 35 ton, rata -rata tiap hektare menghasilkan 5 ton gabah. Sedangkan yang dibutuhkan, hanya 10 ton, untuk tanam 200 hektare, per hektare memerlukan 50 kilogram bibit.
"Pertama kali Karangasem mampu memproduksi bibit padi gaga, selama ini kesulitan bibit, karena tidak ada yang jual," jelasnya.
Paling tidak, lanjut Siki Ngurah, Januari 2025 bisa tanam bibit itu karena masih kisaran musim hujan. "Target tahun 2025, surplus pangan di Karangasem walau di lahan kering masih bisa memproduksi padi," tambah mantan Kepala Bappeda dan Kadis Pemadam Kebakaran Karangasem tersebut.
Sebelumnya, di demplot (demonstrasi plot) seluas 4 are, di Subak Abian Dalem, Banjar Dalem, Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu, Karangasem, memproduksiĀ 148,48 kilogram gabah.
Siki Ngurah berupaya, terus mengembangkan padi gaga, di lahan kering, setelah berhasil memproduksi bibit, berlanjut menanam padi gaga di lahan 25 hektare di Kecamatan Kubu, kemudian rencananya menanam padi gaga di 200 hektare di delapan Kecamatan se-Karangasem. Petani Semakin tertarik, sebab Padi gaga dengan umur 78 hari, siap panen.
Dem area bantuan seluas 200 hektare, nantinya serentak ditanami bibit padi gaga tersebar di delapan kecamatan. DiĀ Kecamatan Kubu seluas 50 ha, Kecamatan Abang seluas 40 ha, Kecamatan Karangasem seluas 20 ha, Kecamatan Sidemen seluas 50 ha, Kecamatan Manggis, Kecamatan Selat, Kecamatan Bebandem dan Kecamatan Rendang masing-masing 10 ha.
"Ini salah satu inovasi baru, mengembangkan padi, tidak mesti menanam di lahan basah, di lahan kering juga bisa, buktinya telah berproduksi," katanya.
Sehingga petani yang memiliki lahan kering berniat tanam padi, akan termotivasi mengembangkan padi gaga. Sebab, pemerintah selalu memberikan pendampingan.
Kelian Kelompok Tani Dharma Kerti, Banjar Belatung, Desa Menanga, Kecamatan Rendang I Ketut Widya, mengapresiasi perhatian pemerintah, atas demplot yang dibangun di wilayah garapannya. "Saya tidak pernah membayangkan, bisa tanam padi di lahan kering, demplot ini akan saya teruskan dan saya kembangkan ke anggota kelompok," jelas Widya.7k16