ARTICLE AD BOX
I Komang Rio Karsandhi, salah satu anggota ST Dharma Bhakti, menjelaskan proses pembuatan ogoh-ogoh telah dimulai sejak 10 Desember 2024 dan kini mencapai sekitar 30 persen penyelesaian. "Pengalaman tahun lalu saat penilaian ogoh-ogoh tingkat Kota Denpasar, ogoh-ogoh kami sempat roboh. Ini menjadi pelajaran penting untuk kami," ungkapnya saat ditemui pada Kamis (2/1/2025) malam.
Mang Rio menambahkan, untuk mencegah insiden serupa, tim ST Dharma Bhakti mengubah teknik pengerjaan, khususnya pada konstruksi ogoh-ogoh. Jika sebelumnya menggunakan guungan siap, tahun ini material rotan dipilih sebagai penguat utama. "Rotan kami gunakan agar ogoh-ogoh lebih ringan dan tidak terbebani terlalu banyak," jelasnya.
Empat karakter tokoh yang akan ditampilkan meliputi Boma, Dewa Wisnu, Dewi, dan Raksasa. Dengan anggaran biaya sekitar Rp30-50 juta, mereka berusaha mempertahankan kualitas seni seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kehadiran "tarung bebas" dalam ajang ogoh-ogoh tahun ini justru menjadi motivasi bagi ST Dharma Bhakti untuk serius berkarya. "Ini kesempatan bagi kami untuk lebih memperhitungkan setiap aspek, mulai dari konstruksi, biaya, hingga finishing," ujar Mang Rio yang baru menuntaskan periode kepemimpinannya di STDB pada Desember lalu.
Di sisi lain Mang Rio menyebut partisipasi anggota ST semakin meningkat dibandingkan sebelumnya. "Dulu ada istilah 'pasukan 45' karena jumlah SDM sedikit. Tapi sekarang, semangat teman-teman mulai tinggi. Banyak yang datang membantu di Banjar," ungkapnya dengan antusias.
Mang Rio berharap kegiatan tahun ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan. "Semoga tahun ini lebih baik, dan ogoh-ogoh kami bisa tampil maksimal," harapnya.
Ia juga menyoroti insiden pencurian bahan ogoh-ogoh yang sempat terjadi di wilayah Denpasar SelatanĀ sebagai pelajaran bagi ST dan masyarakat sekitar. "Kejadian seperti ini mengingatkan kami untuk lebih waspada dan menjaga lingkungan Banjar," katanya.
Dengan semangat dan kerja keras, ST Dharma Bhakti optimistis menghadirkan karya seni ogoh-ogoh yang tidak hanya indah tetapi juga kuat, sekaligus menjadi persembahan terbaik untuk menyambut Tahun Baru Caka 1947. *m03